Berpikir dan melihat bagaimana program kerja serta fokus pastoral di paroki-paroki se Keuskupan Agung Semarang pada tahun 2008 berarti melihat kiprah dan perhatian Gereja pada anak dan remaja dalam pengembangan lingkungan. Kiranya kurang tepat kalau kita hanya memfokuskan kiprah anak dan remaja saja, tanpa pemahaman menyeluruh dan jelas untuk apa anak dan remaja diberi fokus perhatian.
Pada permenungan kali ini, saya menawarkan dan mengajak para orangtua, pendamping PIA – PIR serta aktifis lingkungan/wilayah dan Paroki untuk sejenak memberi pehatian pada apa yang telah kita buat selama tahun 2008 ini.
Saya mempunyai impian dan pengandaian ada program kerja lingkungan/ wilayah yang secara khusus telah diancang untuk memberi porsi lebih bagi keterlibatan keluarga (fokus pastoral tahun 2007) yang kemudian diteruskan dengan memberi kesempatan lebih luas bagi kiprah anak dan remaja untuk pengembangan lingkungan di tahun 2008 ini.
Langkah awal, kita isi dulu data statistik atau kita ketahui keberadaan anak dan remaja serta lingkungan pembentukannya yang memungkinkan bagi kiprah anak dan remaja di lingkungan/wilayah bahkan hingga paroki kita. Pembuatan program berdasarkan data-data statistik dan situasi yang nyata, akan menyentuh kebutuhan dalam rangka koordinasi dan berjejaring di lingkungan se wilayah bahkan hingga ke paroki. Data awal (data anak dan remaja) dan kaum muda yang berasal dari lingkungan atau kelompok tertentu, misalnya:
No Jenis kelompok Jumlah Keterangan
Hingga tahun 2008: Sudah terdampingi
atau kegiatannya apa saja?
1. Anak usia dibawah 3 tahun
2. Anak usia 4 – 6 tahun atau KB/TK
3. Anak usia SD kelas 1 - 3
4. Anak usia SD kelas 4 – 6
5. Anak usia SMP kelas VII – IX
6. Anak usia SMA/SMK kelas X – XII
7. Pendamping Anak:
- Sekolah Minggu
- Putra Altar
- ………….
8. Pendampingan Remaja:
- PIR:
- …………..
- …………..
9. Pendampingan Kaum Muda
- Issue-issue yang baik untuk dipelajari, misal: Melèk Politik, global warming, penananaman nilai kehidupan
- Siapa saja yang terlibat
- Apa saja kegiatan yang telah dibuat
- Bagaimana berjejaring dengan kelompok lainnya
9. Pasutri usia nikah
- antara 0 – 5 tahun
- antara 6 – 10 tahun
- antara 11 – 15 tahun
- antara 16 – 20 tahun
Melalui data singkat dan pokok ini, akan kita ketahui peta dan wajah Gereja kita (mulai dari lingkungan, wilayah hingga paroki) sehingga kita bisa mengatakan, misalnya:
1. Pada tahun ini, jumlah anak dan remaja di lingkungan kami sekian orang. Mereka telah berkiprah dalam kegiatan lingkungan ini itu, dst.
2. Orangtua dan pendamping telah ambil bagian dalam kegiatan pendampingan iman anak – remaja melalui kegiatan ini dan itu, dst.
3. Pengurus Lingkungan telah memberi kesempatan dan berjejaring dengan kelompok PIA – PIR maupun pendampingnya sehingga kegiatan lingkungan yaitu ini dan itu telah dilibati oleh anak, remaja, kaum muda dan dewasa.
4. Alokasi dana yang disetujui untuk pendampingan anak dan remaja, juga keterlibatan peserta maupun orangtua sebagai sikap berbagi perhatian (dengan dasar berbagi lima roti dua ikan) untuk pelbagai kegiatan telah menunjukkan keterlibatan yang lebih dari unsur-unsur yang ada di lingkungan atau kelompok paguyuban. Dengan demikian gerakan berbagi sudah mulai dirasakan dengan buah hasilnya ini dan itu, dst.
5. Umpan balik dari orangtua mengenai perkembangan kepribadian dan kerohanian dari anak dan remaja yang telah didampingi secara khusus antara lain ini dan itu, dst.
Selamat merenung dan didukung dengan data-data yang ada, sehingga wajah Gereja kita telah diwarnai oleh keterlibatan anak dan remaja yang juga terukur. Sehingga ide berpastoral dengan data, telah menjadi cara bertindak di paroki kita yang menyandang gelar khusus: Paroki Katedral. Kalau kita masih kesulitan mengisi data-data tersebut, berarti kita masih perlu belajar rendah hati, berjejaring dan membiasakan diri dengan aneka catatan yang diperlukan. Kita masih dan akan terus menjadi dewasa dalam penataan kehidupan.
(fx. sukendar wignyosumarta, pr)
Jumat, November 28, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar