Masa persiapan Natal disebut sebagai masa Adven (Adventus=kedatangan). Dalam masa ini ada 3 gagasan pokok yang mesti kita renungkan. Kita mengenangkan keda-tangan Kristus untuk pertama kalinya yaitu penjelmaannya dalam wujud bayi mungil di dalam palungan. Mempersiapkan kedatangan-Nya secara sakramental pada hari Natal dan kita menanti-nantikan kedatangan-Nya pada akhir zaman.
Lalu dimanakah hubungan kedatangan Anak Manusia pada akhir zaman dengan masa Adven menyongsong pesta kelahiran Sang Penyelamat? Dalam kisah-kisah kelahiran Yesus ditekankan pentingnya nilai kesederhanaan. Kesederhanaan dari kelahiran-Nya hingga orang-orang yang mengimaninya. Dia yang lahir di Betlehem itu sama dengan Dia yang nanti akan datang kembali dengan segala kemuliaan-Nya pada akhir zaman. Bagaimana tokoh yang sederhana itu bisa sama dengan Dia yang akan datang dengan mulia dan akan memperoleh kuasa atas dunia ini? Di sisi lain dapat dikatakan bahwa kedatangan penyelamat yang kita songsong dalam masa Adven akan membuat kita seperti kota Yerusalem. Bila menolak maka kota itu akan hancur dan bilamana menerimanya, kota itu akan menjadi kota suci yang abadi. Jadi, kedatangan penyelamat yang persiapannya dirayakan dalam masa Adven akan menentukan nasib banyak orang.
Dengan demikian, ajaran kristiani mengenai hari terakhir seperti dalam Kitab Suci bukan ajaran yang menekankan kapan hari itu dalang, melainkan ada pada 2 hal ini yang perlu direnungkan yaitu:
1.Orang Kristiani menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali yang akan mengajak orang-orang yang berkehendak baik dan percaya untuk ikut serta dalam kebesaran-Nya (Mak 13:24-32). Hal ini adalah kepastian iman.
2.Mengenai penghakiman terakhir yang ditekankan bukan perihal hukuman atau pahala melainkan ajaran untuk mawas diri apakah orang menghormati kemanusiaan dan punya andil dalam meringankan penderitaan sesama.
Oleh karena itu orang diajak bersiap-siap tidak hanya tinggal diam dan mendahului Tuhan melainkan ikut serta mengusahakan kemanusiaan yang makin cocok dengan martabat yang diimani pencipta, dengan bertanggung jawab kepada sesama dan membawakan wajah Tuhan Yesus Maharahim bukan Tuhan yang menghukum. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan aksi Natal yang bermanfaat bagi sesama di sekitar kita.
Dengan demikian sebagai orang yang percaya akan kebangkitan Kristus, orang kris-tiani sudah ambil bagian dalam kenyataan akhir zaman secara batiniah. Akhir zaman itu sudah dialami Kristus dan akan dibagikan kepada kita sampai utuh. Yang penting kini adalah dapat mempertanggungjawabkan apa andil kita dalam membuat kema-nusiaan makin ikut serta bangkit dan mendapat perkenan dari Tuhan.
Masih banyak waktu. Dan waktu menjadi jalan rahmat bagi diri kita dan bagi sesama untuk saling bekerjasama menghadirkan Tuhan walau beda agama maupun status ekonomi sekalipun. Yang terpenting kehadiran kita bisa menjadi berkat, sehingga Tuhanlah yang selalu dipuji dan dimuliakan. Jadi warta kristiani adalah warta gembira bukan warta yang meniupkan rasa takut dan was-was akan hari kiamat.
(ign. sodiman)
Jumat, Desember 19, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar